Blog Makna Kehidupan ini berkaitan dengan wawasan berfikir, kebiasaan dan hal-hal yang berkembang ditengah-tengah masyarakat. Mari bersatu dengan alam untuk memaknai hidup lebih mendalam.

“RESTORASI KEHIDUPAN BERBANGSA" DI KAKI GUNUNG SINABUNG

12:59 Unknown 0 Comments


Program Bhakti Sosial yang digagas POLDA Sumut dan DPD FPI Sumut
SEAKAN MENJADI SEBUAH ILUSTRASI 
“RESTORASI KEHIDUPAN BERBANGSA" DI KAKI GUNUNG SINABUNG


Binjai, 14 Mei 2018.


Berawal dari keterpanggilan Sayed Hud Alatas terhadap nasib ummat dilokasi terdampak Erupsi Gunung Sinabung Kab. Tanah Karo. Sebut saja Ustadz Bukhori, penerima program bedah rumah FPI Sumut. Seorang ulama istiqomah yang seorang pendakwah dan bilal mayit yang sudah 32 tahun mengabdikan dirinya untuk Syiar Agama Allah sebagai pengajar mengaji dan bilal mayit untuk 6 Desa di Kecamatan Tiga Nderket, Tanah Karo, Sumatera Utara.



Hal tersebut menarik perhatian petinggi Polri di Polda Sumut yang melahirkan sebuah kerjasama Bhakti Sosial (Baksos) Pengobatan Gratis, Pembangunan rumah ummat muslim dan nasrani yang digagas bersama antara DPD. FPI Sumut dan Polda Sumut di Desa Selandi, Kec. Tiga Ndreket, Kab. Karo. (14/5).




#PENGOBATAN_GRATIS

Penulis disuguhkan satu keadaan yang sudah lama sekali jarang terlihat, interaksi antara masyarakat tanpa menonjolkan suku, budaya, dan agama bahkan tanpa membedakan status sosial dan kemasyarakatan. Pengobatan gratis yang tampak terlihat diantaranya khitanan massal, pemeriksaan kulit, paru-paru, gigi dan lain-lain. Para ahli medis dapat membaur dengan masyarakat dari semua golongan yang hadir untuk ikut mengambil manfaat dari kegiatan tersebut. Tampak canda, tawa dan rasa ingin tau dari masyarakat mengalir apa adanya.




#KUNJUNGAN_KERUMAH_IBU_SUSANNA_PENERIMA_PROGRAM_BEDAH_RUMAH

 Sebagai penerima Bedah Rumah Gratis Ummat Islam dan Kristen yang pertama (Bapak Mus Muliadi dan Ibu Susanna). Sayed Hud Alatas dan jajaran beserta rombongan Polda Sumut menghampiri rumah Ibu Susanna yang sedang dikerjakan. Dilokasi, mereka disambut oleh Ibu Susanna beserta keluarga dan jiran tetangga. Ibu Susanna hampir tidak bisa menguasai rasa haru dan gembiranya, sembari berkata “saya akan terus berdoa agar Habib dan pihak yang membantu terus diberi kesehatan dan kelancaran rezeki agar bisa terus membantu masyarakat yang kesusahan dan terus berusaha menyatukan ummat”. Harapnya.



Sayed Hud Alatas (Ketua DPD FPI Sumut) menimpali, “InsyaAllah setelah ini, akan ada 20 rumah lagi yang akan kami bangun bersama Polda Sumut, 10 rumah untuk ummat muslim dan 10 rumah lagi untuk ummat nasrani. Semua ini kami lakukan demi rasa kemanusiaan dan wujud cinta sesama.” Terangnya.


Kabagsumda Polres Tanah Karo Kompol Faidir Chan dalam kesempatannya mengajak masyarakat karo untuk tidak terpecah belah dengan terjadinya terror bom di Surabaya. “Kita harus terus bersatu, jangan mudah terpecah belah, jangan mudah terpengaruh. Kita harus terus bersatu demi kebhinekaan.” Ujarnya.





#SYUKURAN_DI_RUMAH_USTADZ_BUKHORI

Syukuran keluarga ustadz Bukhori menjadi titik kumpul DPD FPI Sumut dan Rombongan Polda Sumut. Ditempat acara terlihat juga hiruk pikuk masyarakat yang datang untuk memberikan ucapan selamat kepada keluarga ustadz bukhori, bahkan beberapa ulama dan tokoh masyarakat juga membaur tanpa ada rasa canggung sedikitpun. Suasana yang penuh keakraban tersebut diambil juga sebagai momentum foto bersama antara jajaran DPD FPI Sumut dan rombongan Polda Sumut serta Alim Ulama, Tokoh Masyarakat setempat, sebagai pesan khusus bahwa Masyarakat Karo tetap bersatu dan kompak dalam naungan NKRI tanpa bisa dipecah belah dan diprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.



Dikesempatan tersebut Keluarga Ustadz Bukhori menyampaikan rasa terimakasihnya kepada semua masyarakat yang hadir wabil khusus Sayed Hud Alatas, yang telah berkenan hati membangunkan rumahnya menjadi rumah layak huni, yang sebelumnya tidak pernah dia dan keluarganya bayangkan. Istri Ustadz Bukhori memberikan dan langsung menyelempangkan ulos kepada Sayed Hud Alatas sebagai pertanda bahwa Sayed Hud Alatas sudah dianggapnya sebagai ayahnya sendiri.

~lud.siregar~




0 comments: