Jangan Salah Memilih Pemimpin

Mungkin sebuah trend atau apalah namanya, setiap selesai pesta demokrasi acap kali kita mendengar keluhan, penyesalan bahkan sampai ujaran kebencian yang disampaikan oleh kita sebagai masyarakat karena ketidakpuasan terhadap keputusan hak pilih yang telah kita berikan.

Jika hal tersebut melanda diri kita… Pertanyaannya??? Mau salahkan siapa???

Kita yang memilih seorang pemimpin yang salah, dan mesti memikul hasil dari kesalahan kita sendiri. Pengalaman mengingatkan kepada kita, Kita ramai-ramai memilih seorang pemimpin hanya karena CAKEP, atau SUKA, hal ini membuktikan bila kita BELUM CUKUP CAKEP dalam hal memilih.

Lebih parah lagi, ketika kita memilih seorang pemimpin karena tergiur oleh nasi bungkus atau t-shirt. Ada nasi bungkus seharga 5 ribu, 500 ribu, 5 juta, 50 juta bahkan mungkin ada yang harganya sampai 5 milyar.

– YANG PASTI MEMILIH KARENA JANJI KEUNTUNGAN PRIBADI ADALAH KESALAHAN YANG SUDAH PASTI MENGUNDANG AKIBAT TIDAK BAIK.

Kemudian, apabila terjadi kepemimpinan seperti itu,

jika kita menderita, bahan kebutuhan hidup naik, nilai tukar uang meroket tajam, Lowongan Pekerjaan Menciut Drastis, PHK dimana-mana, Sekolahan dan Kesehatan menjadi Ajang Bisnis, dan tingkat kejahatan makin tinggi – maka, janganlah menyalahkan sang pemimpin saja. Siapa suruh memilihnya? Siapa yang memilihnya?

Sekarang, MARILAH BERBENAH… DAN LEBIH SELEKTIF DALAM MENILAI SEORANG PEMIMPIN.

“APABILA SESUATU URUSAN DISERAHKAN KEPADA ORANG YANG BUKAN AHLINYA,MAKA TUNGGULAH KEHANCURANNYA.”

Sang Ilahi Robbi menyaksikan semua, mengawasi semua. Sudah berulang-kali, Ia pun telah memberi peringatan dalam buku pintarNya. “Kita sudah salah, lihatlah apa yang terjadi!” Tapi, kita budeg, tidak mau mendengarkan peringatanNya. Maka, jika terjadi hal-hal yang lebih parah lagi, janganlah meyalahkan Sang Pemberi Peringatan.

~ludsiregar~

#Sisi_Lain_Perjalanan

#Saatnya_Peduli_Rakyat

#Sumatera_Utara_Memanggil

#Relawan_Masyarakat_Pemilih_Sumut #REKAP_SUMUT

#No_Partai_No_Simpatisan_No_Paksaan