MENOLAK KERAS TUNTUTAN JPU TERHADAP “AHOK” FPI KOTA BINJAI AMBIL BAGIAN DALAM PENGAMANAN AKSI BELA ISLAM GNPF-MUI – GERAM SUMUT

20:36 Unknown 1 Comments

MENOLAK KERAS TUNTUTAN JPU TERHADAP “AHOK”

FPI KOTA BINJAI AMBIL BAGIAN DALAM PENGAMANAN AKSI BELA ISLAM GNPF-MUI – GERAM SUMUT

Tak ingin kehilangan “GHIROH” Bela Islam dan Ulama, FPI Kota Binjai mengutus 32 orang Laskarnya untuk bergabung menjadi “Tim Keamanan” Aksi Bela Islam GNPF-MUI – GERAM SUMUT dibawah Komando DPD FPI SUMUT (3/5).

Sebagaimana yang disampaikan oleh Almah Yanil Asra - Wakabid Jihad, di Markaz FPI (sebelum keberangkatan) “ketua memberangkatkan 32 Anggota FPI yang Berseragam Lengkap untuk digabungkan menjadi TIM KEAMANAN AKSI.

“Kita berangkatkan 32 Laskar untuk menjadi Tim Pengamanan bang, dan ada sekitar 30 orang masyarakat yang bergabung dengan kita menjadi peserta aksi tapi berangkatnya tidak bareng dengan kita (masing-masing). katanya.

Ditanya kenapa bisa begitu, beliau menjelaskan “ketua tidak ingin ada kesan negatif dari keberangkatan kita, ketua tidak mau ada timbulnya provokasi dijalan karena adanya konvoi atau hal lainnya, karena yang kita ikuti adalah Aksi Damai, Aksi Simpatik dan ketuapun sudah berkordinasi sebaik mungkin dengan Pihak Polres (Polsek Binjai Timur) dan Intel Kodim agar menjaga situasi diperjalanan.

Pantauan admin dilokasi, Kapolsek Binjai Timur dan 2 orang personilnya beserta 1 orang Intel Kodim bercengkrama dengan ketua dan pengurus FPI, dan keberangkatan mereka diantar langsung oleh Kapolsek sampai ke perbatasan kota Binjai.

Saat dikonfirmasi sepulang aksi ketua FPI Kota Binjai Muhammad Lud Siregar mengatakan “AKSI BELA ISLAM GNPF-MUI – GERAM SUMUT telah berjalan dengan aman dan damai, berkas tuntutan peserta aksi diterima langsung oleh pihak KEJATISU. Dan beliau menegaskan, “Sekali lagi Ghiroh Ummat Islam telah membuktikan bahwa Ummat Islam adalah Ummat yang mampu menjadi ummat yang “Super Damai”, Ummat yang cinta Keamanan dan Menjunjung Tinggi NKRI. Tapi Ummat Islam tidak bisa menerima “Penista Agama”, “Penista Ulama” BEBAS dan “DILINDUNGI” di Negeri ini. GERAMnya. (admin)