Blog Makna Kehidupan ini berkaitan dengan wawasan berfikir, kebiasaan dan hal-hal yang berkembang ditengah-tengah masyarakat. Mari bersatu dengan alam untuk memaknai hidup lebih mendalam.

JANGAN LARUT DALAM MENYESALI TAPI LARUTLAH UNTUK BERTAUBAT

12:31 Unknown 0 Comments




 Adakah yang kuat menahan malu, apabila ada mesin penghitung kelakukan pasti kita akan malu karena orang-orang pasti tau tentang kesalahan, kedurhakaan, kemaksiatan, dan pelanggaran yang pernah kita lakukan? Tapi walaupun mesin penghitung kelakuan itu tidak ada namun kita sebagai manusia pasti tahu dan dapat mengingat sejauh mana tentang kita. Hidup ini singkat, sampai seusia ini, siapa yang kuat menahan penyesalan akibat keburukan dan dosa yang kerap kita lakukan berulang-ulang?

Mari beristighfar dan memohon ampun pada Allah swt. Rasulullah menggambarkan, sebuah dosa seperti noda hitam di dalam hati. Kian banyak noda hitam itu, maka hati menjadi hitam legam, kelam. Sinarnya bukan hanya redup, tapi gelap. Cahayanya tertutup oleh titik-titik noda yang menjadikannya tak mampu lagi memandang dan menimbang mana yang benar dan mana yang salah.

“Bila seseorang melepaskan diri dari dosa, beristighfar dan bertaubat, hatinya akan cemerlang seperti semula. Dan bila ia mengulangi perbuatan dosa maka noda hitam itu akan bertambah hingga meliputi hatinya.

Percayalah kemaksiatan bukan akhir dari segalanya. Melakukan dosa tak berarti membuat pelakunya jatuh dan tak mampu bangkit kembali. Mari bertaubat.

Imam Ibnul Qayyim pernah menguraikan panjang, betapa kesalahan dan dosa yuang diperbuat oleh Nabiyullah Adam as hingga ia diturunkan dari surga ke bumi, ternyata membuka banyak hikmah dan karunia Allah kepada Adam dan keturunannya.

Syaitan yang dengki gembira dengan jatuhnya Adam dan Hawa ke lembah dosa dan terpeleset dari surga. Tapi sesunggguhnya keluarnya Adam dan Hawa dari surga menyebabkan ia melahirkan banyak karunia Allah kepada manusia karena kemudian lahir anak cucu yang kelak menjadi khalifah di muka bumi.

Banyak penafsir menyimpulkan bahwa ketika Adam dikeluarkan dari surga karena kesalahannya, tidak berarti Allah tidak memperdulikannya. Allah tetap memelihara keturunan Adam dan anak cucunya. Karena selanjutnya Allah pun tetap menjadikan surga untuk Adam dan anak cucunya yang beriman dan taat kepada Allah swt, selama-lamanya.

Dan karena kesalahan tersebut akhirnya membuat Adam merasakan kedekatan dan ketergantungan luar biasa kepada Allah swt.

Demikianlah. Kemaksiatan dan dosa, ternyata bisa saja menjadi pintu kebaikan bagi pelakunya. Syaratnya hanya satu, yakni PERBAHARUI TAUBAT. 

Pintu kebaikan akan datang dengan meninggalkan kemaksiatan,  menyesali dosa, memperbaharui taubat, dan tidak  membiarkan diri hanyut dalam nikmatnya ayunan kesalahan. Ingatlah, jika kita ikhlas, Allah pasti akan menggantikan kenikmatan dosa yang kita tinggalkan dengan kenikmatan yang lebih indah di dunia, terlebih di akhirat.

Perhatikanlah sabda Rasulullah saw,  “Barang siapa yang memalingkan pandangan dari sesuatu yang haram, maka Allah akan berikan satu titik cahaya dalam hatinya…”

Semoga Allah menerima Taubat kita dan membimbing kita menjadi orang yang istiqomah dalam kebaikan. Amiiin...

0 comments: