Antara Hidup dan Persahabatan
Hidup adalah Pertualangan, dan kita harus mampu mengambil pelajaran dari pertualangan tersebut. Yang namanya pertualangan pasti banyak aral rintang bahkan dituntut pengorbanan yang tak pernah kita nilai berapa harganya. Tak ada kata sia-sia, dan tak ada kata kecewa. karena baik buruknya itu semua ada kandungan ilmu dan hikmah yang dapat dipetik darinya.
Warna warni kehidupan harus mampu kita lewati dan harus mampu kita netalisasi... hitam, kuning, merah, biru dan semua warna dalam hidup ini harus mampu kita jalani dan padukan tuk menjadi seputih dan sebening embun pagi.
Dosa itu sudah pasti tak terhindar, Pahala harus tetap kita cari dan perbuat sedangkan niat tuk mensucikan hati harus bisa diapresiasi. karena hati yang gelap akan menghilangkan pelita nikmatnya surgawi.
Taukah kita... Kehidupan itu butuh sahabat, sahabat tak akan pernah mati atau punah selama kehidupan itu masih menjadi bagian dari kita. Sahabat tidak akan pernah tertukar ataupun tertinggal. Karena sahabat sejati adalah sahabat yang mengalir sebagaimana mestinya... Sahabat yang tak pernah menuntut dan tidak pernah ingin dituntut. Sahabat tidak akan pernah menari diatas penderitaan dan sahabat tidak pernah berobsesi diatas kepentingan diri sendiri.
Mungkin sampai hari ini kami adalah Sahabat Sejati... yang terfilter dari ratusan teman sewaktu kami duduk dibangku SMA beberapa tahun yang lalu. Tak jarang terjadi perselisihan di kehidupan ini, namun ego kami tak pernah menjadi prioritas diri. Saling bantu dan saling menasehati yang selalu menjadi tolak ukur pertemanan kami.
Mungkin juga sampai detik ini kami adalah Sahabat Sejati... yang terfilter dari puluhan teman sewaktu kami menjadi Pioner kepentingan salah satu calon di Pilkada Binjai yang telah terlewati. Persahabatan kami dilandasi satu rasa ingin berbuat dan mengabdi untuk Group Suara Rakyat Binjai yang kami tekuni. Kami jauhkan ego dan kepentingan pribadi demi cita-cita kebersamaan yang ingin diraih. Walau tak pernah kami pungkiri, diri pribadi-pribadi kami selalu sesak dibebani masalah hidup yang terus singgah silih berganti. Yang penting keakuan kami tidap pernah menjadi prioritas diri.
Pilihan kehidupan ada padi pilihan kita masing-masing... tak ada satu orangpun yang bisa mendoktrin ataupun memaksakan kehendaknya kepada jalan hidup kita. Kita mampu melihat, mendengar dan merasa apa yang terbaik buat kita dan siapa yang terbaik bersama kita.
Dengan Kata Pasti : Biarkan Orang Lain Menilai Kita, Tapi Cuma Kita Yang Bisa Menilai Itu Baik Atau Tidak Untuk Kita.
#ludsiregar







0 comments: