Sabar dan Ikhlaskanlah Sahabatku... Allah Maha Pengehendak... Kita Hanya Mampu Berusaha dan Berdoa. Keputusan Akhir Menjadi TakdirNya.
Sahabat dan Saudaraku Eko Brahmantyo
Kehilangan seorang anak pernah dialami Baginda Rasulullah SAW.
Baginda dikurniakan tujuh orang anak, enam hasil perkawinan dengan
Khadijah. Mereka ialah Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu
Kalthum.
Anak-anak lelaki Rasulullah SAW meninggal sewaktu kecil lagi, manakala tiga anak perempuan meninggal dunia selepas berkahwin dan semasa Nabi SAW masih hidup. Baginda yang menjadi kekasih Allah SWT telah diuji dengan kepergian anak-anak Baginda.
Abu Hasan berkata, “Aku pernah berkata kepada Abu Hurairah, ‘Sesungguhnya dua anakku telah meninggal dunia. Sudikah kiranya engkau menceritakan kepadaku hadits dari Rasulullah yang dapat menghibur hatiku karena kehilangan kedua anakku itu?” Abu Hurairah menjawab, “Baiklah, anak-anak kaum muslimin akan menjadi anak-anak kecil di dalam surga. Seseorang di antara mereka akan menjemput ayahnya atau kedua orang tuanya, lalu menarik baju atau tangannya sebagaimana aku menarik ujung bajumu ini, dan tiada hentinya atau tidak mau berhenti sebelum Allah memasukkan orang tuanya bersama dia ke dalam surga.”
Menurut Hadits Qudsi:
Pada saat itulah Allah memerintahkan kepada anak-anak (yang tadinya meninggal dunia selagi belum akil baligh) untuk memasuki surga. Tetapi mereka memohon syafaat (pertolongan) kepada Allah agar kiranya dapat masuk surga bersama orang tua mereka. Memang mereka juga penuhi perintah Allah, untuk datang mendekati pintu syurga, tapi masih belum mau memasukinya, sehingga Allah Yang Maha Mengetahui bertanya lagi: "Mengapa Aku lihat anak-anak itu masih saja belum masuk syurga? Masuklah kalian ke dalam syurga itu". Pada saat itu mereka mengulangi permohonannya bagi orang tua mereka. "Kami
belum mau masuk, sebelum orang tua kami yang menjadi asal pokok kami,
dan ibu-ibu kami yang telah mengandung kami sembilan bulan dan kemudian
membesarkan kami masuk juga bersama kami".
Demikianlah mereka berhenti dekat pintu surga, menunggu keputusan Allah SWT dengan penuh harapan. Akhirnya putusan yang dinanti-nantikan itu datang dengan segera, dengan firman Allah Yang Maha Mengetahui: "Masuklah kalian ke dalam surga bersama orang tua kalian".Penegasan ini oleh Allah kira-kira dimaksudkan untuk menampakkan betapa besar keutamaan anak-anak dan betapa besar pula pengaruh ridla qadla' dan qadar Allah, sabar dan puji syukur kehadirat Nya.
Demikianlah mereka berhenti dekat pintu surga, menunggu keputusan Allah SWT dengan penuh harapan. Akhirnya putusan yang dinanti-nantikan itu datang dengan segera, dengan firman Allah Yang Maha Mengetahui: "Masuklah kalian ke dalam surga bersama orang tua kalian".Penegasan ini oleh Allah kira-kira dimaksudkan untuk menampakkan betapa besar keutamaan anak-anak dan betapa besar pula pengaruh ridla qadla' dan qadar Allah, sabar dan puji syukur kehadirat Nya.
Memang pasti terasa berat! butuh waktu pastinya, yang harus diingat adalah
bahwasannya Allah Maha Tahu apa yang kita butuhkan, bukan cuma yg kita
inginkan, kita tidak bisa menentukan sendiri apa mau kita & konsep
keadilan yg kita inginkan. mungkin inilah yang dinamakan ujian.Ketika
seorang muslim mencapai taraf iman dan keyakinan yang tinggi,
mempercayai ketentuan takdir, baik dan buruknya itu adalah dari Allah
Subhanahu Ta’ala, maka akan tampak kecil segala peristiwa dan musibah
yang menimpa dirinya. Ia akan berserah diri kepada Allah Subhanahu
Ta’ala, jiwanya akan merasa tenang, hatinya akan tabah menghadapi
cobaan, ridha akan ketentuan Allah dan tunduk kepada takdir Tuhan Alam
Semesta.
0 comments: